PENGALAMAN PENDAKIAN GUNUNG KABA, BENGKULU (1952 mdpl), PERJALANAN DARI PALEMBANG


Puncak Gunung Kaba terlihat dari tenda kami
           Halo teman-teman, kali ini saya akan membagikan pengalaman pendakian gunung kaba  yang ada di Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dan perjalanan saya kali ini dimulai dari kota Palembang. Disini saya juga akan membagikan biaya serta jalur yang dilalui dari palembang jika ingin menaiki gunung tersebut, jadi silahkan simak dengan seksama ya.
            Gunung kaba ini merupakan salah satu gunung yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, dengan tinggi 1952 mdpl.dan perlu diketahui bahwa gunung kaba ini merupakan gunung yang sangat cocok untuk pendaki pemula yang belum pernah mendaki gunung, karena tidak terlalu tinggi dan jalur pendakian yang tidak terlalu ekstrem, ada banyak pendaki pemula yang berangkat pagi ke gunung dan sore sudah turun gunung karena naik gunung cuman untuk menikmati pemandangan di atas gunung.
             Perjalanan kali ini saya mulai dari kota palembang dan memakan waktu hingga 8 jam untuk sampai ke kota curup. Sebelum saya memulai perjalanan kali ini saya perlu beritahukan bahwa rumah saya ada di kota curup jadi saya pulang kerumah dulu sebelum saya melakukan pendakian, tapi tenang saja saya juga akan memberikan tips untuk teman-teman yang mau memulai pendakian dari palembang langsung menuju gunung kaba. Pertama-tama yang harus dilakukan ialah mempersiapkan diri terlebih dahulu ya teman-teman. Apa yang harus dipersiapkan adalah fisik,  mental, alat pendakian, logistik (makanan), p3k atau obat merah apabila terjadi kecelakaan sewaktu pendakian . Setelah semua persiapan siap perjalanan pun dimulai. Perjalanan saya dari palembang ke curup menggunakan kereta yang tiketnya bisa kita pesan di aplikasi seperti traveloka atau tiketdotcom atau jasa penyedia tiket lainnya. Untuk bisa sampai ke kota curup, kita harus melakukan pemesanan tiket kereta dari palembang ke Lubuk Linggau dengan harga tiket kereta pagi sebesar Rp 32.000 untuk satu kali perjalanan dari palembang ke lubuk linggau. Setelah sampai di stasiun linggau kita melanjutkan perjalanan dengan menaiki mobil travel. Tenang, jangan takut enggak dapet travel karena ketika kita keluar dari stasiun ada buanyak supir travel yang menawarkan jasa travel ke kota curup dengan biaya RP 40.000 dan perjalanan selama 2 jam,  dan kalau kita mau langsung ke basecamp gunung kaba kita perlu membayar ongkos sebesar Rp 70.000 sampai Rp 100.000, atau kalau kita mau menghemat biaya, kita bisa minta diantarkan ke Simpang bukit kaba, dengan biaya yang sama dengan ke kota curup. Apabila temen-temen tidak mau repot dari palembang membawa peralatan tracking karena ribet, temen-temen bisa menyewa alat tersebut di Kota Curup, dan perlu diingat TIDAK ADA PENYEWAAN ALAT DI BASECAMP sehingga kalau temen-temen mau menyewa alat, temen-temen harus ke kota curup terlebih dahulu untuk melakukan penyewaan, baru berangkat ke basecamp. Untuk berangkat ke basecamp dari kota curup, temen-temen bisa menyewa travel untuk minta diantarkan ke basecamp gunung kaba, atau bisa naik mobil angkot (kalau disini angkot yang kearah simpang bukit kaba namanya mobil gerobak) untuk diantarkan sampai simpang bukit kaba.
Perjalanan dari simpang bukit kaba ke basecamp gunung kaba cukup memaka waktu apabila berjalan kaki melewati desa-desa, namun biasanya ada banyak ojek yang lewat atau bisa juga menumpang pada mobil pick up warga jika mobilnya searah dengan tujuan kalian. Apabila temen-temen tidak mau repot membawa logistik, dari rumah, temen-temen bsia membeli di pasar pagi yang ada di simpang bukit kaba. Setelah sampai di basecamp, kita akn diminta untuk mendaftarkan diri sebagai orang yang akan mendaki gunung kaba tersebut, pendaftaran tersebut sebesar Rp 20.000 untuk satu orang, kalau tidak salah meliputi biaya masuk dan asuransi (kalau tidak salah yaa). Setelah kita melakukan pendaftaran barulah kita bisa memulai pendakian ke gunung tersebut.
            Ada dua jalur pendakian yang bisa dilewati, jalur yang pertama melewati hutan dengan waktu pendakian untuk sampai di puncak sekitar 2 jam, dan ada jalur jalan setapak yang perjalanannya memakan waktu 3 jam. Jalur setapak memang memakan waktu yang lebih lama, namun medan yang dilewati tidak terlalu sulit seperti melewatu jalur hutan. Setelah kalian sampai puncak, kalian akan disuguhi pemandangan yang sangat cantik ketika melihat kawah-kawah tersebut. Ada beberapa kawah di puncak gunung tersebut, beberapa diantaranya yaitu kawah hidup dan kawah mati. Ketika kita berada dipuncak juga kita bisa melihat pemandangan kota curup yang sangat kecil.
            Pendakian gunung kaba disarankan dilakukan di musim panas, karena ketika musim hujan hampir setiap hari hujan turun di daerah curup dan sekitarnya, dan sangat berbahaya melakukan pendakian ketika jalur tidak kondusif. Kemudian ketika teman-teman mendaki dimusim hujan, maka dipuncak gunung akan terdapat banyak kabut yang kemudian akan menutupi pemandangan yang elok dari puncak gunung, sehingga sangat disayangkan ketika sudah berusaha sampai ke puncak malah ditutup dengan kabut yang amat tebal. Pemandangan malam hari yang dipenuhi bintang-bintang juga akan terlewatkan apabila teman-teman mendaki pada musim hujan.
            Dipuncak gunung tersebut juga ada sinyal untuk handphone kalian loh (tapi tergantung kartunya, yang paling besar sinyalnya sampai bisa videocall di puncak yaitu kartu telkomsel), kalau sekedar untuk telfon-telfon pacar bisa lah hehehe. Saran saya ketika temen-temen memulai pendakian mintalah nomor travel mobil ketika kalian berangkat supaya bisa dihubungi untuk mengantar kalian pulang ke stasiun lubuk linggau.
            Sekian pengalaman saya yang dapat saya bagikan ke temen-temen, semoga bermanfaat untuk temen-temen, akhir kata terimakasih.

Komentar

  1. Wah sebenarnya keren banget bisa mendaki. Apalagi bagi pemula. Sebenarnya pengen banget gitu dikasi informasi tips mendaki bagi pemula yang sendiri dan belum pernah banget kearah sana.

    Ya, kan kalau sendiri bingung ya. Bukannya berani malah takut terjadi apa-apa. Eh kapan° tulis tips mencari teman selama pendakian biar dapat teman dan nggak sendirian. Sendiri kan susah juga.

    BalasHapus
  2. Selalu salut dengan orang-orang yang gemar mendaki. Aku pribadi suka, tapi kadang fisik yang nggak nunjang haha. Padahal kalau berkemah dengan view secakep itu adalah salah satu hal yang bisa bikin happy :) Next banyakin lagi fotonya ya, aku suka liat foto-fotonya :)

    BalasHapus
  3. Jadi keinget jaman kuliah, udah semester akhir sih suka naik-naik puncak gunung hehe. Tapi belom pernah ke Bukit Kaba.. Jadi penasaran Kaba ini termasuk gunung apa bukit ya... Bener sekaliii, kalo musim hujan tantangan naik gunung bakalan lebih sulit. Semangat berpetualang!

    BalasHapus
  4. aku trahir kali mendaki tahun 2010 di gunung merapi. liat cerita tentang pendakian gini jadi pengen mendaki lagi. apakah ibu2 dengan 2 anak krucil gini bisa mewujudkan impiannya kembali ? hahaa

    BalasHapus
  5. Isshhh...Dak ngajak-ngajak naik gunung adek nih ...

    Tulisan dan deskripsinya udah ok, mbak sudah bisa membayangkan situasi di sana. Cuma next tambahin foto ya, Dek ... Biar lebih keceeeee 😘😘

    Semangat ngeblog!!

    BalasHapus
  6. Gunung yang keren. Bengkulu memang asyik untuk dijelajahi. Bunga Raflesia,Gunung Kaba. Adakah edelweis disana ?

    BalasHapus
  7. Wih uda lama gak denger cerita bukit Kaba dulu waktu tinggal di bengkulu tiap hari sabtu ads aja temen yg ngajakin ndaki k sana.Jalur pendakianya emang santai banget yak,jadi cewek -cewek juga asik aja ke sana

    BalasHapus
  8. Gak berani mendaki meski selalu tergiur dengan pemandangan dan suasana yang menjanjikan. Btw, fotonya tambahin dong. Biar bisa berasa di puncak juga 😁

    BalasHapus
  9. berasa flashback nih. Dulu sih kita biasa nyebtnya bukit kaba, bukan gunung. dan dulu hape masih batangan, foto2 ga bisa macam sekarang pake hape. masih jaman klise :D cuman ttp ya bukit kaba, eh gunung akan selalu menyimpan pemandangan cantik untuk masing2 pendakinya:)

    BalasHapus
  10. Kalo aku pengen deh mendaki gunung tapi sama anak2
    Kira2 aman ga ya??
    Apakah punya tips untuk pemula sekaligus mau bawa anak ini? Hahaha

    BalasHapus
  11. Aku salah satu orang yang nggak berani untuk mendaki gunung, karena takuuut kesannya jauh dari peradaban dan orang ramai. Bagaimana kalau di tengah jalan terjadi apa-apa? hoho. Makanya aku selalu salut kepada mereka yang melakukannya. Aku menanti gambar-gambar ketika mendaki di cerita ini, lho. Mungkin next tulisan bisa dilengkapi dengan gambar :)

    BalasHapus
  12. Saya kira gunung kaba itu di lahat, soalnya identik dgn bahasa lahat. "Kaba ni.." eh tapi diingat-ingat di lahat kan adanya Bukit besak lahat sama gunung yg jempol itu haha

    ternyata ada di curup yah

    BalasHapus
  13. Wah, baru tahu kalo di Bengkulu ada gunung sebagus ini. Semoga bisa juga daki ke sana. kalo boleh milih, Heru memilih jalur yang butuh waktu 3 jam yakni jalur setapak karena medan yang dilewati tidak terlalu sulit seperti melewati jalur hutan.

    BalasHapus
  14. Aku... Gak suka mendaki tapi seneng baca cerita-cerita tentang mendaki semacam ini. Aaaaaaah. 🥰🥰🥰 Rasanya pengin tapi masih takut. Hahahaha.

    BalasHapus
  15. Wuiih,, keren ini. Aku dari dulu pengeeen banget bisa ikut mendaki. Mjnimal.jadi jejak sejarah hidup sekalii aja. Tp selalu aja gagal sampe akhirnya blkm kesampean. Hahaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer